Tugas
Kelompok
MAKALAH
LAYANAN INFORMASI
Disusun
untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Bimbingan dan Konseling
Dosen: Drs. Fahmi,M.Pd
Oleh:
Kelompok
2
Jumiati (1301130288)
Any Febryana (1301130291)
Hartini (1301130302)
Husnul Khatimah (1301130304)
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA PRODI PENDIDIKAN FISIKA
PALANGKA
RAYA
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Program bimbingan yang tidak memberikan layanan informasi akan
mengahalangi pesertadidik berkembang lebih jauh, karena mereka memberikan
kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat mempengaruhi jalan
hidupnya. Namun, mengingat luasnya informasi yang tersedia dewasa ini, mereka
harus mengetahui pula informasi manakah yang relevan untuk mereka dan mana yang
tidak relevan, serta informasi macam apa yang menyangkut data dan fakta yang
tidak berubah dan yang dapat berubah dengan beredarnya roda waktu. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat mengakibatkan corak kehidupan
masyarakat terus berubah, sehingga sebagian dari fakta dan data yang kemarin
merupakan kenyataan, besok lusa sudah bukan kenyataan lagi. Maka, disamping
mendapatkan informasi tentang kenyataan lingkungan hidup yang berlaku sekarang
ini, peserta didik juga harus memperoleh informasi tentang cara mengikuti
perubahan dalam lingkungan hidupnya, dan dari sumber-sumber yang mana dapat digali
tentang pengetahuan tentang hal-hal yang telah berubah atau kiranya akan
berubah dikemudian hari.[1]
Maka dari itu,
para pemateri ingin membahas mengenai pengertian dari
layanan informasi, jenis dari layanan informasi, tujuan pemberian layanan informasi, metode layanan informasi di
sekolah, penggunaan
informasi untuk keperluan bimbingan, pengumpulan bahan informasi dan
kegiatan pendukung layanan informasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam
makalah ini yaitu:
1.
Apa
pengertian dari Layanan Informasi?
2.
Apa
sajakah jenis dari Layanan Informasi?
3.
Apa
sajakah Tujuan pemberian Layanan Informasi?
4.
Bagaimana
metode Layanan Informasi di sekolah?
5.
Bagaimana
Penggunaan Informasi untuk keperluan bimbingan?
6.
Bagaimana Pengumpulan
Bahan Informasi?
7.
Apa
sajakah kegiatan Pendukung Layanan Informasi?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam makalah ini
yaitu:
1.
Mengetahui Pengertian
dari Layanan Informasi.
2.
Mengetahui
Jenis dari Layanan Informasi.
3.
Mengetahui
Tujuan pemberian Layanan Informasi.
4.
Mengetahui
Metode Layanan Informasi di sekolah.
5.
Mengetahui
Penggunaan Informasi untuk keperluan bimbingan.
6.
Mengetahui Pengumpulan
Bahan Informasi.
7.
Mengetahui
kegiatan Pendukung Layanan Informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LAYANAN INFORMASI
Layanan inforamsi yaitu layanan BK yang
memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai inforamsi yanhg dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk
kepentingan peserta didik. Layanan yang membantu pesetrta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan
pendidikan lanjutan.[2]
Secara umum, bersama dengan layanan orientasi bermaksud memberikan
pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal
yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk
menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian,
layanan orientasi dan informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari
fungsi pemahaman pelayanan bimbingan dan konseling. Lebih jauh, layanan orientasi
dan informasi akan dapat menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi bimbingan lainnya
dalam kaitan antara bahan-bahan orientasi dan informasi itu dengan permasalahan
individu.[3]
Ada tiga alasan utama mengapa pemberian informasi perlu
diselenggarakan. Pertama, membekali
individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang di perlukan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar,
pendidikan, jabatan, maupun sosialbudaya. Dengan masyarakat yang serba majemuk
dan semakain kompleks, pengambilan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan
sebagian besar terletak di tangan individu itu sendiri. Kedua, memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya “ke
mana dia ingin pergi”. Syarat dasar untuk dapat menentukan arah hidup adalah
apabila ia mengetahui apa (informasi) yang harus dilakukan serta bagaimana
bertindak secara kreatif dan dinamis berdasarkan atas informasi-informasi yang
ada itu. Dengan kata lain, berdasarkan atas informasi yang diberikan itu
individu diharapkan dapat membuat rencana-rencana dan keputusan tentang masa
depannya serta tanggung jawab atas rencana dan keputusan yang dibuatnya itu.
Dan ketiga, setiap individu adalah
unik. Keunikan itu akan membawakan pola-pola pengambilan keputusan dan
bertindak yang berbeda-beda disesuaikan dengan aspek-aspek kepribadian
masing-masing individu. Dengan demikian akan terciptalah dinamika perkembangan
individu dan masyarakat berdasarkan potensi positif yang ada pada diri individu
dan masyarakat.[4]
Dengan ketiga alasan itu, layanan informasi merupakan kebutuhan
yang amat tinggi tingkatannya. Lebih-lebih apabila diingat bahwa”masa depan
adalah abad informasi”, maka barang siapa tidak memperoleh informasi, maka ia
akan tertinggal dan akan kehilangan masa depan.
B. JENIS LAYANAN INFORMASI
Sebagaimana telah disiratkan di atas, jenis dan
jumlah informasi tidak terbatas. Namun, khususnya dalam rangka pelayanan
bimbingan dan konseling, hanya akan dibicarakan tiga jenis informasi, yaitu
informasi pendidikan, informasi jabatan, dan informasi sosial-budaya.
a.Informasi
pendidikan
Norris,
Hatch, Engelkes dan Winborn (1997) menekankan bahwa informasi pendidikan
meliputi data dan keterangan yang sahih dan berguna tentang kesempatan dan
syarat-syarat berkenaan dengan berbagai jenis pendidikan yang ada sekarang dan
yang akan datang. Selanjutnya Norris, dkk. Mengemukakan bahwa informasi
pendidikan dan latihan seperti itu perlu disebarluaskan kepada individu anggota
masyarakat untuk semua umur, khususnya bagi yang masih menduduki bangku
pendidikan formal. Mereka perlu mengidentifikasi tingkat-tingkat informasi
pendidikan, khususnya dikaitkan dengan keperluan mereka yang baru saja memasuki
sekolah untuk pertama kali, memasuki SLTP,SLTA, dan perguruan tinggi.
Jenis-jenis informasi pada setiap tingkatan itu adalah sebagai berikut: [5]
Informasi
tentang pendidikan sekolah yang mencakup semua data mengenai variasi program
pendidikan sekolah dan pendidikan prajabatan dari berbagai jenis, mulai dari
semua persyaratan penerimaan sampai dengan bekal yang dimiliki pada waktu
tamat.[6]
Pertama
kali masuk sekolah:
1. Jam-jam
belajar,
2. Disiplin
dan peraturan sekolah lainnya,
3. Kegiatan
belajar dan kegiatan anak lainnya di sekolah,
4. Buku-buku
/ alat pelajaran,
5. Fasilitas,
makanan, kesehatan, tempat bermain,
6. Fasilitas
transportasi (khususnya bagi mereka yang rumahnya jauh dari sekolah),
7. Peraturan
tentang kunjungan orang tua ke sekolah.
Memasuki
SLTP :
1. Jadwal
kegiatan sekolah,
2. Mata
pelajaran yang ada (berikut nama-nama gurunya),
3. Kegiatan
ko-kurikuler,
4. Fasilitas
sumber belajar (seperti perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja),
5. Sarana
penunjang (seperti pelayanan kesehatan, bimbingan dan konseling)
6. Peraturan
sekolah, serta hak dan kewajiban siswa dan orang tua,
7. Keadaan
fisik sekolah (gedung-gedung, pekarangan sekolah, alamat),
8. Prosedur
penerimaan.
Memasuki
SLTA :
1. Mata pelajaran
dan pembidangnya, seperti mata pelajaran umum, persiapan ke perguruan tinggi,
keterampilan,
2. Jurusan
atau program-program yang disediakan,
3. Hubungan
antara satu jurusan atau program dengan pekerjaan atau kegiatan di masyarakat
yang lebih luas,
4. Tersedianya
latihan-latihan khusus, seperti mengetik komputer, perbengkelan, dan lain-lain,
5. Jadwal
kegiatan belajar dan latihan,
6. Kegiatan
ko dan ekstrakulikuler yang disediakan,
7. Tuntutan
pengembangan sikap dan kebiasaan belajar,
8. Peraturan
sekolah, hak dan kewajiban siswa
9. Fasilitas
sumber belajar (seperti perpustakaan, laboratorium, bengkel, dan sebagainya),
10. Pelayanan
bimbingan dan konseling,
11. Fasilitas
penunjang (pelayanan kesehatan, makanan, bursa buku/alat-alat pelajaran,
transportasi, sarana),
12. Kemungkinan
bea siswa,
13. Kemungkinan
melanjutkan pelajaran ke perguruan tinggi,
14. Keadaan
fisik sekolah (gedung-gedung, pekarangan sekolah, alamat, lingkungan sekolah),
15. Prosedur
penerimaan.
Memasuki
perguruan tinggi
Informasi
pendidikan lanjutan sesudah SLTA pada umumnya sejalan dengan butir-butir yang
telah dikemukakan terdahulu; bedanya ialah lebih spesifik tentang jurusan atau
program pendidikan/latihan yang mengarah pada pekerjaan atau karier tertentu.
Secara garis besar informasi pendidikan yang diperlukan para (calon) lulusan
SLTA adalah:
1.
Lembaga
pendidikan yang menyajikan program-program yang lebih spesifik
2.
Beasiswa
dan berbagai kemungkinan-kemungkinan tunjangan yang dapat diperoleh beserta
syarat-syarat dan cara-cara melamarnya
3.
Program-program
latihan khusus, misalnya di perusahaan-perusahaan industri;
4.
Kemungkinan
lain yang dapat dimasuki oleh lulusan SLTA, seperti memasuki jajaran ABRI, dan
sebagainya.
b. Informasi
Jabatan
Saat-saat
transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja sering merupakan masa yang sangat
sulit bagi banyak orang muda. Kesulitan itu terletak tidak saja dalam
mendapatkan jenis pekerjaan yang cocok, tetapi juga dalam penyesuaian diri
dengan suasana kerja yang baru dimasuki dan pengembangan diri selanjutnya.[7]
Informasi
tentang dunia pekerjaan yang mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan
yang ada di masyarakat, mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan,
mengenai persyaratan tahap dan jenis pendidikan, mengenai system klasifikasi
jabatan, dan mengenai prospek masa depan berkaitan dengan kebutuhan riil
masyarakat akan jenis/corak pekerjaan tertentu.[8]
Informasi
jabatan/pekerjaan yang baik sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:
1.
Struktur
dan kelompok-kelompok jabatan/pekerjaan utama.
2.
Uraikan
tugas masing-masing jabatan/pekerjaan.
3.
Kualifikasi
tenaga yang diperlukan untuk masing-masing jabatan.
4.
Cara-cara
atau prosedur penerimaan.
5.
Kondisi
kerja.
6.
Kesempatan-kesempatan
untuk pengembangan karier.
7.
Fasilitas
penunjang untuk kesejahteraan pekerjaan, seperti kesehatan, olah raga dan
rekreasi, kesempatan pendidikan bagai anak-anak, dan sebagainya.
Untuk
orang-orang muda yang masih berada di bangku sekolah Norris, dkk.
Mengklasifikasikan informasi jabatan/pekerjaan ke dalam empat tingkat, yaitu
tingkat SD, SLTP,SLTA dan Pasca SLTA.
c.
Informasi Sosial-Budaya
Masyarakat
Indonesia dikatakan juga masyarakat yang majemuk, karena berasal dari berbagai
suku bangsa, agama dan adat-istiadat serta kebiasaan-kebiasaan yang berbeda.
Perbedaan-perbedaan ini sering pula membawa perbedaan-perbedaan itu tetap dalam
kesatuan sebagaimana tertera dalam Lambang Negara Indonesia “Bhinneka Tunggal
Ika”. Perbedaan-perbedaan yang dimiliki itu hendaknya tidak mengakibatkan
masyarakat bercerai-berai, tetapi justru menjadi sumber inspirasi dalam hidup
bernegara, berbangasa dan bermasyarakat, yang dapat hidup berdampingan antara
yang satu dengan yang lain.[9]
Informasi
tentang proses perkembangan manusia muda serta pemahaman terhadap sesama
manusia mencakup semua data dan fakta mengenai tahap-tahap perkembangan serta
lingkungan hidup fisik dan psikologis, bersama dengan hubungan timbale balik
antara perkembangan kepribadian dan pergaulan social di berbagai lingkungan
masyarakat.[10]
Untuk
memungkinkan setiap warga negara Indonesia dapat hidup seperti yang dimaksud di
atas, sejak dini mereka perlu dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman isi
informasi tentang keadaan sosial-budaya berbagai daerah. Hal ini dapat
dilakukan melalui penyajian informasi sosial-budaya yang meliputi:
1.
Macam-macam
suku bangsa.
2.
Adat
istiadat dan kebiasaan-kebiasaan.
3.
Agama
dan kepercayaan-kepercayaan.
4.
Bahasa,
terutama istilah-istilah yang dapat menimbulkan kesalahpahaman suku bangsa
lainnya.
5.
Potensi-potensi
daerah.
6.
Kekhususan
masyarakat atau daerah tertentu.
Informasai itu perlu diperluas sampai menjangkau informasi tentang
bangsa-bangsa lain, khususnya untuk melihat kemajuan-kemajuan yang telah
dicapai oleh bangsa-bangsa lain itu.[11]
Berbagai informasi sangat penting diberikan
kepada individu dengan alasan:
a.
Agar memiliki pngetahuan
tentng lingkungan yang diperlukan uuntuk memecahkan masalh yang dihadapi
berkaitan dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan maupun sosial budaya.
b.
Memungkinkan untuk
menetukan arah hidupnya, menentukan segala yang harus dilakukan seerta cara
bertindak secara kreatif dan dinamis berdasarkan atas informasi yang ada.
c.
Setiap individu memiliki
keunikan yang akan membawanya kepada kekhasan dalam pengambilan keputuasn dan
bertindak yang berbeda sesuai dengan aspek kepribadian masing-masing.
Jenis-jenis informasi yang diberikan berkaitan dengan bidang pribadi:
1)
Pemahaman dan pengembangan
bakat dan minat
2)
Pengembangan sikap hidup
yang sehat dan efektif
3)
Problem masa remaja dan
cara mengatasinya
4)
Perkembangan psikososial
remaja
5)
Emosi dan cara pengendaliannya
Jenis-jenis informasi yang berkaitan dengan bidang sosial:
1)
Problem pergaulan antar
remaja dan cara pengendaliannya
2)
Hak dan kewajiban sebagai
anggoota masyarakat
3)
Etika pergaulan antara
pria dan wanita
4)
Pengenalan dan pemahaman
norma agama, adat, sosial dan hukum.
Jenis-jenis informasi bidang belajar, antara lain:
1)
Pemilihan program studi
2)
Pemilihan sekolah,
fakultas dan jurusan
3)
Penyesuaian diri dengan
program studi
4)
Penyesuaian diri terhadap
suasana belajar
Jenis-jenis informasi pada bidang karier, antara lain:
1)
Struktur dan kelompok
pekerjaan atau jabatan utama
2)
Uraian tugas
masing-masiong jabatan
3)
Cara-cara atau produser
penerimaan
4)
Kondisi kerja
5)
Kesempatan untuk
pengembangan karier
6)
Fasilitas penunjang dan
sebagainya.[12]
C. TUJUAN PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI
Layanan pemberian informasi diadakan untuk membekali para siswa
dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang
pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-social, supaya mereka dengan
belajar tentang lingkungan hidupnya
lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri.[13]
Ada tiga alasan pokok mengapa layanan pemberian
informasi merupakan usaha vital dalam keseluruhan program bimbingan yang
terencana dan terorganisasi.
Pertama, siswa membutuhkan informasi yang
relevan sebagai masukan dalam mengambil ketentuan mengenai pendidikan lanjutan
sebagai persiapan untuk memangku suatu jabatan di masyarakat. Dengan memiliki
pengetahuan yang tepat mungkinlah bahwa jumlah pilihan yang dapat mereka
pertimbangkan bertambah.
Kedua, pengetahuan yang tepat dan benar
membantu siswa untuk berpikir lebih rasional tentang perencanaan masa depan dan
tuntutan penyesuaian diri daripada mengkuti sembarang keinginan saja tanpa
memperhitungkan kenyataan dalam lingkungan hidupnya. Informasi yang relevan dapat membebaskan
siswa dari keterkaitan pada pola berpikir yang kaku, dan sekaligus memperluas
cakrawala pandangannya.
Ketiga, informasi yang sesuai dengan daya tagkapnya menyadarkan
siswa akan hal-hal yang tetap dan stabil, serta hal-hal yang akan berubah
dengan bertambahnya umur dan pengalaman. Misalnya, siswa yang bercita-cita dan
berkemampuan untuk menjadi seorang ahli geofisika dan mempunyai informasi
tentang berbagai institusi pendidikan tinggi yang memiliki program studi yang
sesuai, tidak hanya terpikat pada satu institusi saja, dia dapat memilih di
antara beberapa institusi pendidikan tinggi dan menjatuhkan pilihannya atas
salah satu diantaranya, mana yang paling cocok baginya dan paling memberikan
harapan akan mencapai cita-citanya.[14]
D. METODE LAYANAN INFORMASI DI SEKOLAH
Pemberian informasi kepada siswa dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti metode ceramah, diskusi panel,
wawancara, karyawisata, alat-alat peraga dan alat-alat bantu lainnya, buku
panduan, kegiatan sanggar karier, sosiodrama.
a. Ceramah
Ceramah merupakan metode pemberian informasi
yang paling sederhana, mudah dan murah, dalam arti bahwa metode ini dapat
dilakukan hampir oleh setiap petugas bimbingan di sekolah.
b. Diskusi
Penyampaina informasi kepada siswa dapat
dilakukan melalui diskusi. Diskusi semacam ini dapat diorganisasikan baik oleh
siswa sendiri maupun oleh konselor, atau guru.
c. Karyawisata
Penggunaan karyawasita untuk maksud membantu
siswa mengumpulkan informasi dan mengembangkan sikap-sikap yang positif, menghendaki
siswa berpatisipasi secara penuh baik dalam persiapan maupun pelaksanaan
berbagai kegiatan terhadap objek yang dikunjungi.
d. Buku
panduan
Buku-buku panduan (seperti buku panduan sekolah
atau perguruan tinggi, buku panduan kerja bagi para karyawan)
e. Koferensi
karier
Dalam konferensi karier, para narasumber dari kelompok-kelompok
usaha, jabatan atau dinas lembaga pendidikan, dan lain-lain yang diundang,
mengadakan penyajian tentang berbagai aspek program pendidikan dan
latihan/pekerjaan yang diikuti oleh para siswa.[15]
E. PENGGUNAAN
INFORMASI UNTUK KEPERLUAN BIMBINGAN
Penggunaan informasi untuk keperluan bimbingan
akan di tinjau dalam kaitannya dengan pelayanan bimbingan individual dan
pelayanan bimbingan kelompok, serta laboraturium bimbingan karier.
1. Dalam pelayanan
individual
Pelayanan bimbingan secara individual terutama
terlaksana dalam wawancara konseling. Selama proses konseling berlangsung,
konselor akan memberikan informasi kepada konseli, entah konselor ditanyai
mengenai sesuatu entah konselor menyampaikan informasi atas prakarsa sendiri.
2. Dalam
pelayanan kelompok
Data dan fakta tentang dunia pekerjaan, dunia
pendidikan serta proses perkembangan orang muda juga kerap diinformasikan
kepada kelompok siswa, misalnya satuan kelas dalam rangka bimbingan kelompok.
Pemberian informasi secara kelompok dapat membantu siswa – siswi dalam
perencanaan masa depan, anatara lain karena interaksi antar amggota kelompok
membuka pikiran mereka terhadap hal – hal yang belum disadari sebelunya.
3.
Laboraturium Bimbingan Karier
Suatu sarana baru untuk memberikan pelayanan bimbingan karier, yang
dikembangkan di Amerika Serikat sejak 20 tahun yang lalu, adalah.
Laboraturium Bimbingan Karier. Laboraturium Bimbingan Karier adalahpusat
kegiatan bimbingan karier yang melayani siswa – siswi yang membutuhkan bantuan
dalam merencanakan masa depannya setelah tamat sekolah menengah, termasuk di
dalamnya informasi karier.[16]
F. PENGUMPULAN BAHAN
INFORMASI
Supaya layanan pemberian informasi di jenjang
pendidikan menengah dapat dilaksanakan secara semestinyanya, staf bimbingan
harus mengumpulkan bahan informasi yang relevan dan sesuyai bagi siswa
dijenjang pendidikan itu, melalui kerja sama dengan petugas perpustakaan
sekolah. Bahan itu digunakan oleh petugas bimbingan sendiri untuk menggali
hal-hal yang perlu di komunikasikan kepada siswa atau dimanfaatkan langsung
oleh siswa sendiri atas saran dan petunjuk petugas bimbangan. Staf bimbingan
harus mengetahui variasi bentuk bahan informasi yang tersedia, dari sumber
relevan mana dapat diperoleh bahan informasi, serta bagaimana caranya mengelola
bahan informasi yang terkumpul dan tersimpan.
1. Bentuk-bentuk
dan sumber-sumber bahan informasi
Bentuk konkret bahan informasi dapat berupa
empat macam, yaitu lisan, tertulis, audiovisual, dan disket program komputer.
Berbagai sumber informasi adalah badan
pemerintah pusat yang bergerak di bidang pelayanan dan pendidikan, seperti
Departeman – departemen Pertanian; Perdagangan, Pertahanan dan Keamanan,
Pendidikan dan Kebudayaan, dan Tenaga Kerja; organisasi lingkungan profesional,
perindustrian dan perdagangan; pencetak/penerbit komersial yang menerbikan seri
buku dan majalah, yang memuat informasi tentang dunia pekerjaan, dunia
pendidikan, dan seluk beluk kehidupan pribadi – sosial manusia; harian dan majalah
mingguan yang menampung pemasangan iklan pekerjaan dan program pendidikan;
perusahaan berstatus negara atau swasta yang menerbitkan brosur dan pamflet
mengenai lapangan aktifitasnya; institusi pendidikan tinggi lanjutan yang
menerbitkan brosur dan selebaran tentang bidang – bidang studi yang di
kelolanya; basan swasta yang mneyusun media audiovisual dan variasi program
komputer sebagai perangkat lunak; siaran khusus TPI; orang – perorangan yang
memiliki kualifikasi dan pengalaman di bidang pekerjaan, dan sebagainya.
2. Akumulasi
dan Pengelolaan Bahan Informasi
Bahan informasi dalam bentuk tertulis, bentuk audiovisual dan
bentuk program komputer, dapat di kumpulkan dan disimpan di sekolah. Namun
untuk pengumpulan dan penyimpanan bahan informasi saja, belumlah membut bahan
itu siap pakai. Untuk itu bahan informasi yang ada harus ditempatkan di suatu
ruang yang terbuka untuk umum, dengan menyusunsuatu sistem klasifikasi untuk
menyimpan dan menemukan bahan itu. Bahan informasi yang berbentuk terbitan/cetakan
dikumpulkan oleh seorang bimbingan yang diserahi tugas ini, yang bekerja sama
dengan petugas perpustakaan mengenai cara memesannya.[17]
G. KEGIATAN
PENDUKUNG LAYANAN INFORMASI
Beberapa kegiatan pendukung layanan informasi adalah : pertama, aplikasi instrumen dan himpunan data. Kedua, konferensi kasus. Ketiga, kunjungan rumah. Empat, alih tangan kasus.
Pertama, aplikasi instrumen himpunan data. Instrumen untuk layanan informasi
bisa disusun sendiri oleh pembimbing atau memanfaatkan instrumen yang telah
ada. Data hasil aplikasi instrumen yang telah ada, termasuk data yang tercantum
dalam himpunan data dapat dipergunakan untuk: (a) menetapkan informasi yang
menjadi isi layanan informasi, (b) menetapkan calon peserta layanan, dan (c)
menetapkan calon penyaji termasuk nara sumber yang akan diundang.
Kedua, konferensi kasus. Konferensi kasus dihadiri oleh steakholders sekolah dan madrasah
seperti kepala sekolah dan wakilnya, pembimbing, guru, wali kelas, orang tua,
tokoh masyarakat, dan pihak-pihak lain yang terkait. Melalui konferensi kasus
dapat dibicarakan berbagai aspek penyelenggaraan layanan informasi yang
mencakup : (a) informasi yang dibutuhkan oleh subjek layanan, (b) subjek calon
peserta layanan, (c) penyaji layanan (termasuk nara sumber), (d) waktu dan tempat
layanan, (e) rencana oprasional.
Ketiga, kunjungan rumah. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui pendapat
orang tua dan kondisi kehidupan keluarga terkait dengan penguasaan informasi
tertentu oleh anak atau anggota keluarga lainnya. Melalui kunjungan rumah,
konselor atau pembimbing dapat
menetapkan informasi apa yang akan menjadi isi layanan informasi yang akan
diikuti oleh siswa atau anggota keluarga yang bersangkutan serta meminta
dukungan dan pertisipasi orang tua dalam pemberian layanan. Apabila sulit
melakukan kunjungan rumah, bisa dilakukan dengan mengundang orang tua ke
sekolah baik secara perorangan atau kelompok untuk berdiskusi dengan pembimbing
(konselor) atau menghadiri konferensi kasus yang membahas layanan informasi.
Keempat, alih tugas kasus. Setelah mengikuti layanan informasi, mungkin ada
di antara peserta (siswa) yang ingin mendalami informasi tertentu atau
mengaitkan secara kasus informasi yang telah diterimanya dengan permasalahan
yang dialaminya. Untuk itu diperlukan upaya lebih lanjut. Keinginan tersebut
dapat diupayakan pemenuhannya oleh kanselor. Apabila keinginan yang dimaksud
berada di luar kewenangan konselor, maka upaya alih tugas kasus perlu dilakukan
pembimbing (konselor) mengatur pelaksanaan alih tugas kasus tersebut bersama
peserta (siswa) yang menghendaki upaya tersebut. [18]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:
1.
Layanan inforamsi yaitu
layanan BK yang memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai
inforamsi yanhg dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan untuk kepentingan peserta didik. Layanan yang membantu pesetrta didik
menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan,
dan pendidikan lanjutan.
2.
Ada tiga
jenis informasi, yaitu informasi pendidikan, informasi jabatan, dan informasi
sosial-budaya. Informasi tentang pendidikan sekolah yang mencakup semua data
mengenai variasi program pendidikan sekolah dan pendidikan prajabatan dari
berbagai jenis, mulai dari semua persyaratan penerimaan sampai dengan bekal
yang dimiliki pada waktu tamat. Informasi tentang dunia pekerjaan yang mencakup
semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat, mengenai
gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan, mengenai persyaratan tahap dan
jenis pendidikan, mengenai system klasifikasi jabatan, dan mengenai prospek
masa depan berkaitan dengan kebutuhan riil masyarakat akan jenis/corak
pekerjaan tertentu. Informasi tentang proses perkembangan manusia muda serta
pemahaman terhadap sesama manusia mencakup semua data dan fakta mengenai
tahap-tahap perkembangan serta lingkungan hidup fisik dan psikologis, bersama
dengan hubungan timbale balik antara perkembangan kepribadian dan pergaulan
social di berbagai lingkungan masyarakat.
3.
Sekurang-kurangnya
ada tiga tujuan pemberian layanan informasi kepada siswa yaitu, pertama siswa
membutuhkan informasi yang relevan sebagai masukan dalam mengambil ketentuan
mengenai pendidikan lanjutan sebagai persiapan untuk memangku suatu jabatan di
masyarakat. Kedua, pengetahuan yang tepat dan benar membantu siswa untuk
berpikir lebih rasional tentang perencanaan masa depan dan tuntutan penyesuaian
diri daripada mengkuti sembarang keinginan saja tanpa memperhitungkan kenyataan
dalam lingkungan hidupnya. Ketiga, informasi
yang sesuai dengan daya tagkapnya menyadarkan siswa akan hal-hal yang tetap dan
stabil, serta hal-hal yang akan berubah dengan bertambahnya umur dan
pengalaman.
4.
Pemberian
informasi kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti metode ceramah,
diskusi panel, wawancara, karyawisata, alat-alat peraga dan alat-alat bantu
lainnya, buku panduan, kegiatan sanggar karier, sosiodrama.
5.
Penggunaan
informasi untuk keperluan bimbingan akan di tinjau dalam kaitannya dengan
pelayanan bimbingan individual dan pelayanan bimbingan kelompok, serta
laboraturium bimbingan karier.
6.
Pengumpulan
bahan informasi dapat terlihat dari Bentuk, sumbuer, akumulasi dan pengolahan
data/bahan informasi. Bentuk konkret bahan informasi dapat berupa empat macam,
yaitu lisan, tertulis, audiovisual, dan disket program komputer.
7.
Beberapa
kegiatan pendukung layanan informasi adalah : pertama, aplikasi instrumen
dan himpunan data. Kedua, konferensi
kasus. Ketiga, kunjungan rumah. Empat, alih tangan kasus.
B.
SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini .
[1] W.
S Winkel dan M.M. Sri Hastuti.Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan.Media Abadi:Yogyakarta. 2004.hal 321
[2] Deni Febrini.2011.Bimbingan Konseling.Bengkulu:Teras.h.84
[3]
Prayitno dan Erman Amti.1999. Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.h.259-260
[4]
Prayitno dan Erman Amti.1999. Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.h.260-261
[5]
Prayitno dan Erman Amti.1999. Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.h.261-262
[6] W.
S Winkel dan M.M. Sri Hastuti.Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan.Media Abadi:Yogyakarta. 2004.hal 321
[7]
Prayitno dan Erman Amti.1999. Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.h. 262-264
[8] W.
S Winkel dan M.M. Sri Hastuti.Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan.Media Abadi:Yogyakarta. 2004.hal 321
[9]
Prayitno dan Erman Amti.1999. Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.h. 264-268
[10]
W. S Winkel dan M.M. Sri Hastuti.Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan.Media Abadi:Yogyakarta. 2004.hal 321
[11]
Prayitno dan Erman Amti.1999. Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.h.268-269
[12] Deni Febrini.2011.Bimbingan Konseling.Bengkulu:Teras.h.84-85
[13]
W. S Winkel dan M.M. Sri Hastuti.Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan.Media Abadi:Yogyakarta. 2004.hal 321 – 336
[14]
W. S Winkel dan M.M. Sri Hastuti.Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan.Media Abadi:Yogyakarta. 2004.hal 321 – 336
[15]
Prayitno dan Erman Amti.1999. Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.h. 269-271
[16]
W. S Winkel dan M.M. Sri Hastuti.Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan.Media Abadi:Yogyakarta. 2004.hal 321 – 336
[17]
W. S Winkel dan M.M. Sri Hastuti.Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.Media
Abadi:Yogyakarta. 2004.hal 321
[18]
Tohirin.2007.Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah Dan Madrasah.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.h.150-152
nice ijin share yah kak
BalasHapusgames unlimited