Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidkan Kewarganegaraan yang berjudul “Sistem Pemerintahan di Uni Soviet “. Kemudian shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan Hadis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu saya karena atas bantuan dari berbagai pihak itu makalah ini dapat terselesaikan. Meskipun penulis menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Palangkaraya , Maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman depan
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
Bab I Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Rumusa masalah 2
Tujuan 2
Bab II Pembahasan 3
Sistem Pemerintahan di Uni Soviet 4
Partai Komunis Uni Soviet 5
Kepala Negara Uni Soviet 7
Kepala Pemerintahan Uni Soviet 8
Perekonomian Uni Soviet 9
Kebijakan energi Uni Soviet 11
Ilmu pengetahuan dan teknologi di Uni Soviet 11
Transportasi di Uni Soviet 12
Krisis dan kejatuhan di Uni Soviet 12
Pembubaran Uni Soviet 15
Bab III Penutup 16
Kesimpulan 16
Saran 16
Daftar Pustaka 17 BABI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Uni Soviet merupakan hasil revolusi 1917 yang meruntuhkan kekuasaan Tsar yang telah berusia ratusan tahun. Semula mereka berkeinginan untuk meniadakan kediktatoran lalu mendirikan pemerintahan rakyat. Berdasar dari tinjauan filosofis Karl Marx dan Lenin tentang tujuan manusia dan negara, mereka menolak pertimbangan moral, agama dianggap sebagai kendala, senantiasa mencanangkan propaganda anti imperialis dan kapitalis, serta membangkitkan kebanggaan berjuang untuk kemegahan negara. Dalam sistem ini, usaha pertama sebenarnya ditujukan untuk kemakniuran rakyat hanyak (kaum proletar, tetapi karena kemudian rakyat banyak tersebut dihimpun dalam organisasi kep ataian (buruh tani, pemuda, wanita) maka akhirnya menjadi dorninasi partai tunggat yang mutlak, yaitu partai komunis. Ajaran komunis berpangkal dari ajaran Marxisme dan Leninisme, yaitu-bermula dari ajaran Karl Marx (18181883) yang kemudian dipraktikkan oleh Lenin dengan mendirikan pemerintahan komunis di Uni Soviet. Di samping itu,Yoseph Stalin (1879-1953) mempunyai peranan penting pula dalam menyebar luaskan komunis, karna Stalin yang menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis pada tahun 1922, berhasil melebarkan pengaruhnya ke negara-negara Eropa Timur, yaitu Cekoslovakia, Jerman Timur, Yugoslavia, Polandia, Hongaria, dan lain-lain. Sedangkan di Asia, negarawan Cina yaitu Mao Tse Tung merupakan tokoh kuat yang menyebarkan komunis di seluruh dunia. Paham komunis mengutamakan kepentingan kolektif dan menghapuskan hak individu untuk kemudian menjadi pejuang-pejuang partai. Partai komunis menjadi satu-satunya partai yang tidak memiliki saingan, dan monopoli keadaan, mendominasi, keinginan partai komunis adalah keinginan negara. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah diktator-proletariat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat penulis temukan beberapa permasalahan yang perlu kiranya penulis bahas dalam makalah ini yaitu:
Sistem pemerintahan apa saja yang di gunakan di Uni Soviet ?
Siapa saja yang pernah menjadi kepala pemerintahan dan kepala Negara di Uni Soviet ?
Bagaimana perkembangan partai komunis di Uni Soviet ?
Bagimana keadaan perekonomian, pendidikan dan kebijakan energi di uni soviet ?
Mengapa Uni Soviet sebagai negara adidaya bisa jatuh ?
Tujuan Masalah
Untuk mengetahui profil Negara Uni Soviet
Untuk mengetahui sistem pemerintahan di Uni Soviet
Untuk mengetahui perkembangan partai komunis di Uni Soviet
Untuk mengetahui cabang-cabang partai komunis yang ada di Uni Soviet
Untuk mengetahui daftar nama Kepala Negara di Uni Soviet
Untuk mengetahui daftar wakil Kepala Negara di Uni Soviet
Untuk mengetahui keadaan perekonomian, pendidikan, transportasi dan kebijakan energi di uni soviet
Untuk mengetahui saejarah pembubaran Uni Soviet
BAB II
PEMBAHASAN
Uni Soviet (bahasa Rusia: Сове́тский Сою́з, Sovétskiĭ Soyúz) atau Uni Republik Sosialis Soviet (bahasa Rusia: Сою́з Сове́тских Социалисти́ческих Респу́блик, Soyúz Sovétskikh Sotsialistícheskikh Respúblik; disingkat CCCP, SSSR) adalah negara komunis yang pernah ada antara tahun 1922-1991 di Eurasia.
Uni Soviet menganut sistem politik satu partai yang dipegang oleh Partai Komunis hingga 1990. Walaupun Uni Soviet sebenarnya adalah suatu kesatuan politik dari beberapa republik Soviet dengan ibu kota di Moskwa, nyatanya Uni Soviet menjelma menjadi negara yang pemerintahannya sangat terpusat dan menerapkan sistem ekonomi terencana.
Uni Soviet dan negara-negara satelitnya di Eropa Timur terlibat dalam Perang Dingin, yaitu perebutan pengaruh ideologi dan politik global yang berkepanjangan melawan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Blok Barat. Pada akhirnya, Uni Soviet mengalami kekalahan dalam hal ekonomi serta politik dalam dan luar negeri. Pada akhir tahun 1980-an, pemimpin Soviet yang terakhir, Mikhail Gorbachev, mencoba merestrukturisasi negara yang dipimpinnya melalui kebijakan glasnost dan perestroika, tetapi justru memicu perpecahan di Uni Soviet yang akhirnya secara resmi bubar pada tanggal 26 Desember 1991 setelah gagalnya percobaan kudeta pada bulan Agustus sebelumnya. Hak dan kewajiban negara ini kemudian dilanjutkan oleh Federasi Rusia.
Sistem Pemerintahan di Uni Soviet
Uni Soviet merupakan negara federasi yang berbentuk republik sosialis., terdiri dari 15 negara bagian. Ibu kotanya adalah Moskow, kota terbesar kelima di dunia. Gedung pusat pemerintahannya adalah Kremlin di Moskow.
Uni Soviet dikenal juga sebagai Rusia, nama aslinya adalah Soyus Sovyetskikh, sedangkan nama internasionalnya Union of Soviet Socialist Republics (USSR). Pemimpin tertinggi berada di tangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis, yang saat itu dipegang oleh Mikhael Gorbachev.
Negara ini dikenal sebagai negara yang tertutup, kegiatan perekonomian dikendalikan oleh pemerintah pusat. Uni Soviet dijuluki juga sebagai Negeri Beruang Putih.
Sistem pemerintahan di Eropa Timur dikenal dengan sistem pemerintahan proletaris atau komunis. Komunisme multi-multi muncul di Uni Soviet, karena merupakan hasil revolusi 1917 yang meruntuhkan kekuasaan Tsar yang telah berusia ratusan tahun. Semula mereka berkeinginan untuk meniadakan kediktatoran lalu mendirikan pemerintahan rakyat. Berdasar dari tinjauan filosofis Karl Marx dan Lenin tentang tujuan manusia dan negara, mereka menolak pertimbangan moral, agama dianggap sebagai kendala, senantiasa mencanangkan propaganda anti imperialis dan kapitalis, serta membangkitkan kebanggaan berjuang untuk kemegahan negara.
Dalam sistem ini, usaha pertama sebenarnya ditujukan untuk kemakmuran rakyat banyak (kaum proletar, tetapi karena kemudian rakyat banyak tersebut dihimpun dalam organisasi kepataian (buruh tani, pemuda, wanita) maka akhirnya menjadi dorninasi partai tunggal yang mutlak, yaitu partai komunis. Ajaran komunis berpangkal dari ajaran Marxisme dan Leninisme, yaitu-bermula dari ajaran Karl Marx yang kemudian dipraktikkan oleh Lenin dengan mendirikan pemerintahan komunis di Uni Soviet. Di samping itu,Yoseph Stalin (1879-1953) mempunyai peranan penting pula dalam menyebar luaskan komunis, karna Stalin yang menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis pada tahun 1922, berhasil melebarkan pengaruhnya ke negara-negara Eropa Timur, yaitu Cekoslovakia, Jerman Timur, Yugoslavia, Polandia, Hongaria, dan lain-lain. Sedangkan di Asia, negarawan Cina yaitu Mao Tse Tung merupakan tokoh kuat yang menyebarkan komunis di seluruh dunia.
Paham komunis mengutamakan kepentingan kolektif dan menghapuskan hak individu untuk kemudian menjadi pejuang-pejuang partai. Partai komunis menjadi satu-satunya partai yang tidak memiliki saingan, dan monopoli keadaan, mendominasi, keinginan partai komunis adalah keinginan negara. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah diktator-proletariat.
Partai Komunis Uni Soviet
Partai Komunis Uni Soviet atau PKUS (bahasa Rusia: Коммунистическая партия Советского Союза, Kommunisticheskaya partiya Sovetskogo Soyuza; disingkat КПСС, KPSS) adalah satu-satunya partai politik yang berkuasa penuh di Uni Soviet dan salah satu organisasi komunis terbesar yang pernah ada di dunia. Partai ini kehilangan kekuasaan pasca-gagalnya percobaan kudeta pada bulan Agustus 1991.
Cikal bakal Partai Komunis Uni Soviet adalah faksi Bolshevik dalam Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia yang dipimpin oleh Vladimir Lenin. Setelah Revolusi Februari pada tahun 1917, faksi tersebut merencanakan revolusi sosialis untuk menggulingkan pemerintahan sementara. Pada tanggal 7 November 1917, faksi Bolshevik melancarkan Revolusi Oktober yang berhasil menggulingkan pemerintahan sementara sehingga melimpahkan semua kekuasaan pemerintah kepada dewan pekerja atau soviet (bahasa Rusia: совет, sovet). Tak lama kemudian, faksi tersebut mendirikan Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia, negara sosialis pertama di dunia. Pada akhir tahun 1922, setelah melewati masa-masa perang sipil, faksi Bolshevik muncul sebagai pemenang dan menyatukan wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Kekaisaran Rusia ke dalam Uni Republik Sosialis Soviet.
PKUS membidani lahirnya Internasional Ketiga atau lebih dikenal sebagai Komintern (Komunis Internasional), sebuah jaringan partai komunis internasional yang loyal kepada Partai Komunis Rusia yang bertujuan "menggulingkan borjuasi internasional dan membentuk republik Soviet secara internasional sebagai batu loncatan menuju peniadaan Negara dengan cara apa pun yang tersedia, termasuk angkatan bersenjata." Partai ini sepenuhnya mengendalikan pemerintahan dan lembaga-lembaga sosial di Uni Soviet sesuai amanat Konstitusi Uni Soviet yang memberinya peran utama. Struktur organisasi partai ini terdiri atas partai-partai komunis di semua republik anggota Uni Soviet, organisasi kepemudaan yang disebut Komsomol, dan organisasi Pionir Muda bagi anak-anak.
Pasca-kematian Lenin pada tahun 1924, terjadi pertentangan ideologi di dalam tubuh partai antara Leon Trotsky dengan Josef Stalin. Trotsky menganjurkan revolusi permanen dan menekankan adanya intervensi internasional, sedangkan Stalin menganjurkan sosialisme dalam satu negara dan menekankan pelaksanaan industrialisasi. Pada akhirnya, Trotsky dipecat dari partai dan diasingkan dari Uni Soviet pada tahun 1930 sehingga membuat Stalin dan para pendukungnya memiliki kuasa penuh atas partai dan negara. Pada saat itulah Marxisme-Leninisme menjadi ideologi resmi PKUS. Selanjutnya, pada tahun 1930-an, Stalin memerintahkan Pembersihan Besar-Besaran dengan korban seluruh anggota awal partai. Dengan berkembangnya fasisme di Italia dan Jerman, partai ini secara aktif berupaya menggandeng kekuatan Barat untuk membentuk aliansi "keamanan kolektif". Upaya tersebut ternyata gagal sehingga membuat Uni Soviet akhirnya membina hubungan dengan Jerman. Hubungan tersebut dikhianati oleh Jerman dengan menyerang Uni Soviet pada tahun 1941 yang menjadi awal mula Perang Patriotik Raya. Uni Soviet muncul sebagai kekuatan dunia baru selain Amerika Serikat setelah berhasil memenangkan perang tersebut.
Pasca-kematian Stalin pada tahun 1953, Nikita Khrushchev muncul sebagai pemimpin baru PKUS. Dalam Kongres PKUS XX tahun 1956, Khrushchev memberi "Pidato Rahasia" yang mencela kultus pribadi Stalin dan penindasan politik pada masa pemerintahannya. Khrushchev menjalankan kebijakan destalinisasi dengan menurunkan foto Stalin di tempat-tempat umum, menghentikan sistem kerja paksa, dan mengakhiri segala bentuk penindasan ala Stalin. Periode ini disebut sebagai masa "Politik Luwes Khrushchev". PKUS tetap mempertahankan Marxisme-Leninisme sebagai ideologi resminya, tetapi menolak Stalinisme sehingga memisahkan kedua ideologi itu. Hal ini memicu pemutusan hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1960-an karena Ketua Mao memandang baik kebijakan-kebijakan yang diwariskan oleh Stalin.
Pada akhir tahun 1980-an, PKUS di bawah pimpinan Mikhail Gorbachev menjalankan kebijakan glasnost dan perestroika untuk meliberalkan sistem politik dan ekonomi Uni Soviet. Setelah partai ini kehilangan status konstitusionalnya sebagai penguasa penuh pemerintahan, Uni Soviet mulai bergejolak dan terpecah-belah. PKUS dibubarkan setelah percobaan kudeta pada bulan Agustus 1991. Partai ini diteruskan oleh Partai Komunis Federasi Rusia di Rusia dan partai-partai komunis lain di negara-negara eks-Uni Soviet.
Terdapat tiga tingkat kekuasaan di Uni Soviet: kekuasaan legislatif yang dijalankan oleh Majelis Agung, pemerintah yang dijalankan oleh Dewan Menteri, serta Partai Komunis, satu-satunya partai yang legal dan menjadi pembuat kebijakan utama di negara tersebut.
Kepala Negara Uni Soviet
Konstitusi Soviet mengakui pemimpin lembaga negara tertinggi di Uni Soviet sebagai kepala negara. Ketua Presidium Majelis Agung Uni Soviet dan pejabat awal Ketua Komite Eksekutif Pusat Kongres Majelis Uni Soviet yang dirombak pada tahun 1938 hanya memiliki kekuasaan secara seremonial. Meski kepala negara Uni Soviet memiliki kekuasaan luas secara de jure, tetapi hanya sedikit kekuasaan yang dimiliki secara de facto.
Dari sebelas tokoh yang ditunjuk sebagai kepala negara, tiga di antara mereka wafat secara alami saat bertugas (Leonid Brezhnev, Yuri Andropov, dan Konstantin Chernenko), dua sebagai pejabat sementara (Vasili Kuznetsov dan Gennady Yanayev), dan empat tokoh menjabat sebagai kepala negara sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet dalam waktu yang bersamaan (Brezhnev, Andropov, Chernenko, dan Mikhail Gorbachev). Kepala negara Uni Soviet yang pertama adalah Mikhail Kalinin yang dilantik pada tahun 1922 setelah penandatanganan Traktat Pembentukan Uni Soviet. Kalinin pula yang menjadi pejabat kepala negara terlama selama lebih dari dua puluh tahun dan wafat tidak lama setelah mengundurkan diri pada tahun 1946. Adapun pejabat yang tersingkat adalah Yuri Andropov.
Kepala Pemerintahan Uni Soviet
Ada dua belas orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Pemerintahan Uni Soviet dua di antara mereka wafat secara alami saat bertugas (Vladimir Lenin dan Josef Stalin), tiga mengundurkan diri (Aleksey Kosygin, Nikolay Tikhonov, dan Ivan Silayev), dan tiga tokoh menjabat sebagai kepala pemerintahan sekaligus pemimpin partai secara bersamaan (Vladimir Lenin, Josef Stalin, dan Nikita Khrushchev). Kepala Pemerintahan Uni Soviet yang pertama adalah Vladimir Lenin yang dilantik sebagai Ketua Dewan Komisar Rakyat pada tahun 1922 setelah penandatanganan Traktat Pembentukan Uni Soviet. Ivan Silayev adalah pejabat tersingkat yang hanya menjabat selama 126 hari pada tahun 1991. Sementara itu, pejabat terlama adalah Aleksey Kosygin yang menjabat selama lebih dari 14 tahun dan menjadi satu-satunya yang memimpin lebih dari dua kabinet pemerintahan di Uni Soviet.
Pada tahun 1946, Dewan Komisar Rakyat diubah menjadi Dewan Menteri dan Josef Stalin, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisar Rakyat, menjadi Ketua Dewan Menteri. Pada tahun 1991, Dewan Menteri dibubarkan dan digantikan oleh Kabinet Menteri, dan Valentin Pavlov, yang secara de facto adalah Ketua Kabinet Menteri, menjadi Perdana Menteri Uni Soviet.
Perekonomian Uni Soviet
Uni Soviet adalah negara pertama yang mengadopsi sistem ekonomi terencana, di mana produksi dan distribusi dilakukan secara terpusat dan dikendalikan oleh pemerintah. Sistem ekonomi terencana yang diterapkan pada masa-masa awal kekuasaan Bolshevik adalah peraturan Perang Komunisme yang di antaranya termasuk nasionalisasi industri, penyatuan distribusi hasil produksi, rekuisisi koersif produksi pertanian, dan percobaan menghilangkan peredaran uang, termasuk perusahaan pribadi dan perdagangan bebas. Peraturan itu ternyata malah menyebabkan perekonomian Rusia pra-Soviet kolaps sehingga pada tahun 1921, Lenin menggantinya dengan Kebijakan Ekonomi Baru yang melegalkan kembali perdagangan bebas dan kepemilikan bisnis secara kecil-kecilan. Perekonomian pun dengan cepat bangkit kembali.
Pada awal tahun 1940-an, perekonomian Uni Soviet menjadi relatif makmur, tetapi hanya sedikit produk buatan Soviet yang diperdagangkan secara global. Setelah pembentukan Blok Timur, perdagangan dengan negara lain mulai meningkat. Meski demikian, sistem perekonomian Soviet masih berdasar pada harga tetap dan monopoli perdagangan luar negeri oleh negara. Gandum dan barang kebutuhan rumah tangga merupakan barang impor utama Uni Soviet pada tahun 1960-an. Selama perlombaan senjata pada masa Perang Dingin, Uni Soviet banyak menghabiskan anggarannya untuk belanja militer. Sejak tahun 1930-an hingga kolaps pada akhir tahun 1980-an, Uni Soviet secara praktis hampir tidak pernah mengubah kebijakan ekonominya. Perekonomian disusun secara terpusat, lalu dilaksanakan oleh Gosplan dan diorganisasikan dalam rencana lima tahun. Pada praktiknya, rencana ini seringkali tidak berjalan sebagaimana mestinya karena banyaknya intervensi dari penguasa. Semua keputusan ekonomi ditentukan oleh pemimpin politik.
Beberapa layanan dasar untuk masyarakat didanai oleh pemerintah, misalnya layanan pendidikan dan kesehatan. Di sektor industri, industri alat berat dan pertahanan diberikan prioritas lebih tinggi daripada barang kebutuhan rumah tangga. Barang kebutuhan rumah tangga di luar kota-kota besar terkadang mengalami kelangkaan, yang ada pun bermutu rendah dan tidak banyak pilihan. Dengan sistem ekonomi terpusat, pelanggan hampir tidak berpengaruh dalam proses produksi sehingga perubahan permintaan terhadap barang oleh konsumen yang pendapatannya lebih tinggi tidak dapat dilakukan.
Meski statistik dan pertumbuhan ekonomi Uni Soviet sulit diperkirakan secara pasti, diperkirakan ekonomi Soviet terus tumbuh hingga pertengahan tahun 1980-an. Selama dekade 1950-an dan 1960-an, pertumbuhan ekonominya lumayan tinggi dan sebanding dengan negara-negara Barat. Akan tetapi, setelah tahun 1970-an, pertumbuhan ekonomi itu mulai stagnan meski masih tumbuh secara positif.
Pada tahun 1987, Mikhail Gorbachev mencoba memperbaiki dan mereformasi ekonomi melalui program perestroika. Kebijakan itu melonggarkan kendali negara atas perusahaan, tetapi tidak diikuti dengan insentif pasar sehingga terjadi penurunan tajam pada hasil produksi. Perekonomian negara yang sudah terpengaruh akibat berkurangnya nilai ekspor minyak pada tahun 1980-an mulai kolaps. Akan tetapi, hampir sebagian besar properti masih dimiliki pemerintah setelah bubarnya Uni Soviet. Sejak berakhirnya Perang Dunia II hingga pembubarannya, perekonomian Uni Soviet merupakan yang terbesar kedua di dunia berdasarkan PDB (PPP), meski jika dilihat berdasarkan PDB per kapitanya, Uni Soviet masih berada di bawah negara-negara Barat.
Kebijakan energi Uni Soviet
Kebutuhan bahan bakar di Uni Soviet turun pada tahun 1970-an sampai 1980-an. Sejarawan David Wilson mengatakan bahwa industri gas akan memenuhi 40 persen produksi bahan bakar Soviet di akhir abad ke-20. Teori ini akhirnya tidak terbukti karena Uni Soviet bubar sebelum abad ke-20 berakhir. Secara teoretis, semestinya Uni Soviet bakal mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 2-2,5 persen pada dekade 1990-an karena ladang energinya yang besar.
Pada tahun 1991, Uni Soviet memiliki jalur pipa sepanjang 82.000 km untuk menyalurkan minyak bumi dan 206.500 km untuk menyalurkan gas alam. Uni Soviet merupakan negara pengekspor minyak bumi dan turunannya, gas alam, logam, kayu, produk pertanian, senjata, mesin, serta peralatan militer. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, Uni Soviet sangat bergantung pada ekspor minyak mentah untuk mendapatkan dana. Puncaknya, pada tahun 1988, Uni Soviet menjadi produsen terbesar dan pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi di Uni Soviet
Uni Soviet memberikan perhatian besar pada ilmu pengetahuan dan teknologi selain perekonomiannya, misalnya dengan meluncurkan satelit luar angkasa pertama di dunia. Meski demikian, sebagian besar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini ditujukan untuk kepentingan militer. Lenin percaya bahwa Soviet tidak akan pernah bisa menjadi negara maju jika tidak mengembangkan teknologi. Pemerintah Uni Soviet mewujudkan kata-kata Lenin itu dengan mengembangkan organisasi penelitian, pengembangan, dan jaringan secara masif. Pada tahun 1989, ilmuwan Soviet menjadi yang terbaik di dunia dalam banyak bidang seperti fisika energi, beberapa cabang kedokteran, matematika, metalurgi, dan teknologi militer. Akan tetapi, karena rencana pengembangan negara dan birokrasi yang kaku, Uni Soviet secara teknologi masih berada di belakang negara-negara maju lainnya dalam bidang kimia, biologi, dan komputer.
Transportasi di Uni Soviet
Transportasi merupakan komponen penting dalam perekonomian Uni Soviet yang dibuktikan dengan tersedianya berbagai moda transportasi darat, laut, dan udara. Pemusatan ekonomi pada akhir tahun 1920-an dan 1930-an berhasil mengembangkan infrastruktur secara besar-besaran, terutama dengan dibentuknya Aeroflot, perusahaan penerbangan milik negara.
Transportasi kereta api di Uni Soviet dulunya merupakan transportasi rel terbesar dan paling banyak digunakan di dunia, pengembangannya juga lebih baik daripada negara-negara Barat. Pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, para ekonom Soviet menganjurkan pembangunan lebih banyak jalan untuk memberi alternatif transportasi selain kereta api yang sudah kelebihan beban sekaligus meningkatkan anggaran negara. Jaringan jalan dan industri mobil tidak berkembang, jalan-jalan di luar kota besar pun berkualitas buruk. Proyek perawatan jalan Soviet terbukti tidak dapat menjaga kualitas jalan di negara itu. Di sisi lain, industri otomotif mengalami pertumbuhan lebih tinggi daripada konstruksi jalan yang tersedia. Jaringan jalan yang dibiarkan berkualitas buruk membuat pertumbuhan permintaan terhadap transportasi publik semakin tinggi.
Armada dagang Soviet merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Krisis dan kejatuhan di Uni Soviet
Upaya Gorbachev untuk merampingkan sistem komunis memang membawa harapan, tetapi tidak dapat dikendalikan sehingga mengakibatkan serangkaian peristiwa yang akhirnya ditutup dengan pembubaran Uni Soviet. Kebijakan perestroika dan glasnost yang mulanya dimaksudkan sebagai alat untuk merangsang perekonomian Uni Soviet malah menimbulkan akibat-akibat yang tak diharapkan.
Penyensoran media yang tak lagi ketat akibat glasnost menyebabkan Partai Komunis tidak dapat berbuat banyak saat media mulai menyingkap masalah-masalah sosial dan ekonomi yang telah lama disangkal dan ditutup-tutupi oleh pemerintah. Masalah seperti perumahan yang buruk, alkoholisme, penyalahgunaan obat-obatan, polusi, pabrik-pabrik yang sudah ketinggalan zaman sejak masa Stalin dan Brezhnev, serta korupsi yang sebelumnya diabaikan oleh media resmi, kini mendapatkan perhatian yang semakin besar. Laporan-laporan media juga menyingkap kejahatan yang dilakukan oleh rezim Stalin seperti gulag dan Pembersihan Besar-Besaran. Selain itu, perang di Afganistan dan kekeliruan penanganan Bencana Chernobyl semakin merusak citra pemerintah. Keyakinan masyarakat terhadap sistem pemerintahan Soviet semakin melemah sehingga mengancam integritas Uni Soviet.
Pertikaian antarnegara anggota Pakta Warsawa membuat Uni Soviet tidak mampu lagi mengandalkan negara-negara satelitnya untuk melindungi perbatasannya. Pada tahun 1989, Doktrin Brezhnev ditanggalkan dan kebijakan untuk tidak ikut campur urusan dalam negeri negara-negara satelitnya di Eropa Timur dijadikan sebagai pengganti. Hal itu membuat pemerintahan di negara-negara satelit Uni Soviet di Eropa Timur kehilangan jaminan bantuan dan intervensi Soviet apabila rakyatnya memberontak. Pada akhirnya, pemerintahan berhaluan komunis di Bulgaria, Cekoslowakia, Hongaria, Jerman Timur, Polandia, dan Rumania yang berkuasa sejak akhir Perang Patriotik Raya runtuh.
Uni Soviet juga mulai mengalami pergolakan saat rakyat mulai merasakan akibat politik dari glasnost. Meski sudah dilakukan berbagai upaya untuk meredamnya, ketidakstabilan di Eropa Timur mau tidak mau menyebar ke negara-negara yang tergabung dalam Uni Republik Sosialis Soviet. Dalam pemilihan umum untuk memilih anggota dewan regional di republik-republik Uni Soviet, kaum nasionalis dan tokoh pembaruan radikal banyak yang terpilih.
Bangkitnya nasionalisme segera menghidupkan kembali ketegangan antaretnis di berbagai republik Soviet yang semakin memperlemah cita-cita persatuan rakyat Soviet. Sebagai contoh, pada bulan Februari 1988, pemerintah Nagorno-Karabakh, RSS Azerbaijan, yang didominasi oleh etnis Armenia, meloloskan keputusan yang menyatakan penggabungan wilayahnya dengan RSS Armenia. Kekerasan terhadap orang-orang Azerbaijan diliput dan ditayangkan oleh televisi Soviet sehingga memicu adanya pembantaian terhadap orang-orang Armenia di Sumqayit. Ketegangan antaretnis ini kelak akan menjadi cikal bakal radikalisme dan terorisme pasca-keruntuhan Uni Soviet.
Ketidak puasan masyarakat terhadap situasi ekonomi semakin memburuk. Meski perestroika dianggap berani dalam konteks sejarah Uni Soviet, upaya Gorbachev untuk melakukan pembaruan ekonomi tidak begitu radikal dan dinilai terlambat untuk membangun kembali ekonomi negara yang sangat lesu pada akhir tahun 1980-an. Berbagai terobosan dalam hal desentralisasi memang berhasil dicapai, tetapi Gorbachev dan timnya sama sekali tidak merombak kebijakan-kebijakan ekonomi warisan Stalin seperti pengendalian harga, mata uang rubel yang tidak dapat dipertukarkan, tidak diakuinya kepemilikan pribadi, dan monopoli pemerintah atas sebagian besar sarana produksi.
Pada tahun 1990, pemerintah Uni Soviet praktis telah kehilangan seluruh kendalinya terhadap kondisi-kondisi ekonomi. Pengeluaran pemerintah meroket karena perusahaan tak menguntungkan yang memerlukan bantuan dari negara semakin bertambah, sedangkan subsidi harga-harga kebutuhan pokok terus berlanjut. Perolehan pajak menurun, terutama karena adanya kampanye antialkohol dan desentralisasi. Pemerintah pusat yang tidak dapat lagi membuat kebijakan produksi, khususnya dalam industri pemenuhan kebutuhan pokok, menyebabkan lenyapnya rantai produsen dengan pemasok sementara rantai yang baru belum terbentuk. Jadi, bukannya merampingkan sistem, program desentralisasi Gorbachev justru menyebabkan kemacetan proses produksi.
Pembubaran Uni Soviet
Pada tanggal 7 Februari 1990, Komite Pusat Partai Komunis setuju untuk melepaskan monopoli atas kekuasaannya. Republik-republik anggota Uni Soviet mulai menegaskan kedaulatan nasional mereka terhadap Moskwa dan mulai melancarkan "perang undang-undang" dengan pemerintah pusat. Dalam hal ini, pemerintahan republik-republik anggota Uni Soviet, terutama Trio Baltik, yaitu Estonia, Lituania, dan Latvia, membatalkan semua undang-undang federal jika undang-undang itu bertentangan dengan undang-undang setempat, menegaskan kendali mereka terhadap perekonomian setempat, dan menolak membayar pajak kepada pemerintah pusat di Moskwa. Gejolak ini menyebabkan macetnya ekonomi karena garis pasokan ekonomi dalam negeri rusak sehingga perekonomian Uni Soviet semakin merosot.
Pada pertengahan Agustus 1991, kelompok garis keras di lingkungan Partai Komunis Uni Soviet bekerja sama dengan KGB mengadakan sebuah percobaan kudeta terhadap Gorbachev, tetapi gagal. Pada tanggal 8 Desember 1991, Presiden RSFS Rusia, RSS Ukraina, dan RSS Byelorusia menandatangani Perjanjian Belavezha yang menandakan pembubaran kesatuan dan digantikan fungsinya oleh Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS). Sementara ada banyak perdebatan mengenai siapa yang berhak membubarkan Uni Soviet, Gorbachev meletakkan jabatannya sebagai Presiden Uni Soviet pada tanggal 25 Desember 1991 dan memberikan kekuasaannya kepada Boris Yeltsin. Puncaknya, Majelis Agung Uni Soviet membubarkan dirinya pada tanggal 26 Desember 1991 yang sekaligus menandakan bubarnya Uni Soviet sebagai suatu federasi, hanya terpaut empat hari sebelum hari jadinya yang ke-69.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Uni Soviet menganut sistem politik satu partai yang dipegang oleh Partai Komunis hingga 1990. Walaupun Uni Soviet sebenarnya adalah suatu kesatuan politik dari beberapa republik Soviet dengan ibu kota di Moskwa, nyatanya Uni Soviet menjelma menjadi negara yang pemerintahannya sangat terpusat dan menerapkan sistem ekonomi terencana.
Kepala negara Uni Soviet yang pertama adalah Mikhail Kalinin yang dilantik pada tahun 1922 setelah penandatanganan Traktat Pembentukan Uni Soviet. Kalinin pula yang menjadi pejabat kepala negara terlama selama lebih dari dua puluh tahun dan wafat tidak lama setelah mengundurkan diri pada tahun 1946. Adapun pejabat yang tersingkat adalah Yuri Andropov.
Uni Soviet adalah negara pertama yang mengadopsi sistem ekonomi terencana, di mana produksi dan distribusi dilakukan secara terpusat dan dikendalikan oleh pemerintah. Transportasi merupakan komponen penting dalam perekonomian Uni Soviet yang dibuktikan dengan tersedianya berbagai moda transportasi darat, laut, dan udara.
Gorbachev meletakkan jabatannya sebagai Presiden Uni Soviet pada tanggal 25 Desember 1991 dan memberikan kekuasaannya kepada Boris Yeltsin. Puncaknya, Majelis Agung Uni Soviet membubarkan dirinya pada tanggal 26 Desember 1991 yang sekaligus menandakan bubarnya Uni Soviet sebagai suatu federasi, hanya terpaut empat hari sebelum hari jadinya yang ke-69.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini apabila ada keterangan yang kurang bisa dipahami, mohon dimaafkan dan kami berterimakasih apabila ada saran/kritik yang bersifat membangun sebagai penyempurna dari makalah ini.
Daftar Pustaka
http://awok90.wordpress.com/2011/yang di akses pada 06/04/14 pukul 15.42
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Kepala_Negara_Uni_Soviet/yang di akses pada 06/04/14 pukul 15.42
http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Komunis_Uni_Soviet/yang di akses pada 06/04/14 pukul 15.42
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Kepala_pemerintahan_Uni_Soviet/yang di akses pada 06/04/14 pukul 15.42
http://kmplnmakalah.blogspot.com/2013/06/sejarah-runtuhnya-uni-soviet_8.html/yang di akses pada 06/04/14 pukul 15.42
http://sejarah.kompasiana.com/2012/12/26/mengenang-uni-sovyet-negara-adi-kuasa--519340.html/yang di akses pada 06/04/14 pukul 15.42
http://sejarahnasionaldandunia.blogspot.com/2013/09/sejarah-tentang-negara-uni-soviet.html/yang di akses pada 06/04/14 pukul 15.42
lengkap sekali kak infonya
BalasHapuspromo paket data